Minggu 11 Agustus 2013, saya ditemani suami mengunjungi RS Hermina Jatinegara – Jakarta. Tidak lain tujuan utama kami untuk Janisha, seorang bayi yang sejak umurnya dalam hitungan hari, harus mondok di Neonatal ICU hingga saat ini.
Janisha , putri kedua dari rekan sekantor saya, Mas Daru Marhaendhy.
Saat di rumah sakit, Mas Daru dan Mba Puput istrinya, menyapa kami dengan begitu ramah seperti sedang tidak sedih, tapi aku melihat mereka cukup lelah. Banyak obrolan yang kami bisa saling berbagi , bagaimana iman tetap percaya dan harus terus bersyukur.
Kondisi Janisha memang secara manusiawi pasti akan membuat keluarga sedih. Tetapi, jujur saya salut dengan Mas Daru dan istri. Mereka kedua orang tua Janisha yang begitu hebat. Mereka tetap semangat dan percaya bahwa semua Tuhan yang atur.
Biaya pengobatan Janisha tidak sedikit, tetapi satu kata yang saya ingat keluar dari ucapan Mas Daru “saat ini bukan angka yang menjadi pemikiran pertama, hanya kesembuhan Janisha yang jadi tujuan nomer 1. Tiap hari ada saja obat yang harus ditebus dengan nilai jutaan, susu yang harus import dari luar negeri. Memang kalau dipikir logika mahal sekali dan tidak tahu uang dari mana. Tetapi kami yakin, pasti bisa dan Tuhan beri jalan. Tuhan punya bagiannya dan kami orang tuanya akan lakukan bagian kami.”
Ditengah obrolan saya dengan Mas Daru dan Mba Puput, tiba – tiba ada telepon dari rumah sakit yang menginformasikan bahwa Janisha memerlukan obat untuk 3 hari, 3 obat seperti tabung dengan total biaya Rp.9.000.000. Saya tidak membayangkan jika saya ada di posisi Mas Daru atau istri, saat itu, apa reaksi saya bisa setenang mereka.
Tapi apa yang saya lihat, mereka berdua menjawab menyetujui untuk diberikan obat itu untuk Janisha, dengan begitu tenang dan penuh kasih, meski biaya yang begitu besar dan yang mungkin belum tahu dari mana.
Sepertinya hari ini Tuhan memberikan saya satu pandangan hidup yang berbeda. Kekuatan iman Mas Daru dan Mba Puput begitu jadi contoh hebat untuk saya secara pribadi.
Janisha, kamu lahir di dunia di keluarga yang hebat. Meski aku belum bisa menyentuh dan menyapa langsung sosokmu, tapi aku yakin kamu berkat untuk keluarga dan untuk banyak orang.
Sepulang dari rumah sakit, entah kenapa aku selalu bertanya ke diri sendiri. Apa yang bisa kamu buat untuk Janisha ? selain terus berdoa, dan ikut mendukung secara financial bersama rekan – rekan kantor yang mungkin memang tidak seberapa untuk pengobatan.
Beberapa hari pertanyaan itu menggelitik di pikiran.. Hingga entah angin apa yang membuatku akhirnya membuat blog ini,
Blog yang intinya ingin mencoba kompilasi berbagai info tentang Janisha, tentang apa itu penyakit MSUD, biaya pengobatan, kisah inspiratif, doa – doa, dan harapan lainnya ingin mengajak DONASI untuk mendukung keluarga Mas Daru bisa memberikan pengobatan terbaik untuk Janisha.
Terima kasih untuk Mas Daru dan Mba Puput yang memberi ijin atas adanya portal / blog ini.
Terima kasih Mardea Mumpuni, Shintya Kurniawan, Raden Astra dan Irwan Kristiawan yang sempat jadi tempat brainstorm sebelum blog ini dbuat.
Mohon ijin dan sekaligus terima kasih untuk semua yang menjadi bagian dari tulisan di blog ini. Semua ungkapan, doa dan dorongan semangat untuk Janisha dan keluarga Mas Daru, semoga bisa terkompilasi dalam blog ini.
weloveyoujanisha.wordpress.com sepenuhnya didedikasikan untuk Janisha Floreine.
– Teresia Prahesti –